7/29/2011

Dear, elders... Who takes care of you??

Seorang ibu usia di atas 70 tahunan berjalan memakai tongkat di lorong rumah sakit. Kurus, berambut putih, berpakaian pantas, tertatih. Jarak antara pintu depan tempat ia masuk ke rumah sakit itu ke tempat di mana ia bertemu dengan saya sekitar 200 m. Ia bingung mencari tempat untuk berkonsultasi mengenai penyakitnya, yang ternyata tempat itu masih berjarak 300 m lagi dari tempat kami bertemu. Suaminya telah lama meninggal, ia hanya tinggal berdua dengan anak tunggalnya yang menjadi tulang punggung keluarga. Itu sebabnya ia datang sendiri ke rumah sakit.

Bukan anaknya yang ingin saya permasalahkan, tapi bagaimana di negara ini belum ada kebijakan yang bersifat "menyayangi" orang tua dan penyandang cacat. Mari kita hitung berapa tempat fasilitas umum yang memiliki ramp untuk pengguna kursi roda atau paling tidak steel bar di dinding untuk orang-orang yang mengalami kelemahan pada kakinya hingga kesulitan berjalan.

Tidakkah kita ingat, mungkin saja di masa mudanya mereka adalah pahlawan-pahlawan yang membuat generasi kita sekarang bisa menikmati kebebasan luar biasa seperti ini?
Mungkin saja dari tangan-tangan mereka telah lahir orang-orang luar biasa yang bisa dibanggakan di negeri ini?

Yang mereka butuhkan bukanlah sebuah penghargaan berlebihan, eksploitasi berlebihan oleh media apalagi harta benda.
Mereka hanya butuh disayang, diingat
dan tidak ditinggalkan begitu saja oleh generasi penerusnya

Terima kasih, bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati...